Asian Game

LAYANAN KESEHATAN DALAM MENDUKUNG ASIAN GAMES DAN ASIAN PARAGAMES TAHUN 2018

 

1. Dasar Hukum

 

 

2.  Gambaran Umum

Dimana sebagai Negara Kepulauan dengan jumlah ± 17.000 Pulau dengan  keindahan alam yang dikagumi oleh banyak peduduk dari negara lain dan letak geografisnya yang strategis serta sebagai negara yang aktif dalam politik luar negeri menyebabkan Indonesia kerap dijadikan tempat penyelenggaraan pertemuan. Keadaan–keadaan tertentu ini dapat dikategorikan sebagai suatu ‘major event’ (event Internasional maupun nasional) yaitu suatu kegiatan dengan karakteristik khusus yang dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu di tempat tertentu serta yang memerlukan penanganan khusus melibatkan lintas program & sektor serta sumber daya tersendiri di luar kegiatan rutin.

Salah satu major event yang sifatnya internasional dengan melibatkan banyak negara di Tahun 2018 adalah event Asian Games dan Asian Para Games 2018 yang akan diselenggarakan. Asian Games 2018, yang secara resmi dikenal sebagai Asian Games XVIII, akan menjadi edisi ke 18 dari acara multi event olahraga regional Asia yang rencananya akan diselenggarakan di Indonesia pada tanggal 18 Agustus – 2 September 2018 di 3 Provinsi yaitu DKI Jakarta, Sumatera Selatan dan Jawa Barat.

Setelah 56 tahun yang lalu, pada tahun 1962 Indonesia pernah menjadi tuan rumah Asian Games ke 4 yang berlangsung di Jakarta, dan pada tahun 2018 ini Indonesia kembali akan menjadi tuan rumah Asian Games yang ke 18 yang rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus - 2 September 2018, di Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten. 

Asian Games dan Asian Para Games 2018, termasuk major event (event Internasional maupun nasional) yaitu suatu kegiatan dengan karakteristik khusus yang dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu di tempat tertentu serta yang memerlukan penanganan khusus melibatkan lintas program dan sektor serta sumber daya tersendiri di luar kegiatan rutin.

Dalam penanganan major event diperlukan pelayanan kesehatan yang optimal, jika tidak optimal selain dapat menyebabkan cacat dan kematian, juga dapat menyebabkan kredibilitas negara yang tidak baik dan memberikan dampak yang buruk bagi citra negara kita serta dapat membawa perubahan signifikan khususnya pada sektor pariwisata dan sektor lain pada umumnya.

Pelayanan kesehatan merupakan salah satu sektor yang sangat penting dalam mendukung event tersebut. Maka diperlukan persiapan yang matang. Petugas kesehatan harus dapat berkerja secara profesional dalam memberikan pelayanan terbaik.

Sesuai Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2016 tentang Dukungan Penyelenggaraan Asian Games XVIII Tahun 2018, tugas dari Kementerian Kesehatan dalam mendukung Penyelenggaraan ASian Games XVIII dan Asian Para Games Tahun 2018 adalah sebagai berikut :

Kementerian Kesehatan Mendukung dan memfasilitasi: 

1. Pengawasan Teknis Medis Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Asian Games XVIII Tahun 2018; 
2. Penyediaan Pelayanan Medis; Pelayanan Medis Di Venues; Fasilitas Rumah Sakit; 
3. Dan Fasilitas Anti Doping Bekerja Sama Dengan Lembaga Anti Doping Indonesia

Maka Kementerian Kesehatan mengeluarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor KMK HK.01.07/MENKES/413/2018 Tentang Tim Penyelenggara Bidang Kesehatan Asian Games XVIII dan Asian Para Games Tahun 2018, dimana terbagi menjadi 5 Bidang yaitu :
1) Bidang Layanan Kesehatan Lingkungan dan Surveilans
2) Bidang Layanan Kesehatan dan Gawat Darurat
3) Bidang Kemanan Pangan
4) Bidang Komunikasi dan Penyebaran Informasi
5) Bidang Pelaksanaan Lapangan

Maka Pelatihan Peningkatan Kompetensi SDM Tim Kesehatan Asian Games dan Asian Para Games Tahun 2018 adalah tugas dari Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan.

Pada tahun 2017, dr Vita Hutapea,MARS ditunjuk oleh Kasubdit Pelayanan Gawat Darurat sebagai Penanggungjawab yang mengkoordinir Layanan Kesehatan pada Asian Games dan Asian Para Games 20218. 
Kemudian dr Vita Hutapea,MARS membuat konsep perencanaan manajemen serta time line perencanaan tersebut.

Adapun perencanaan yang dilakukan oleh dr Vita Hutapea sebagai penanggungjawab layanan Kesehatan adalah Melakukan Rapat Koordinasi secara rutin sebulan sekali, dimana rapat koordinasi tersebut mengundang dari lintas Kementerian Kesehatan, Panitia Inasgoc dan Inapgoc serta 3 Dinas Kesehatan Provinsi yaitu DKI, Sumatera Selatan dan Jawa Barat, kemudian Rapat Persiapan untuk Workshop Emergency In Sport Event Tim Kesehatan dengan mengundang 3 Dinas Kesehatan serta para Narasumber yaitu PErdamsi, PDSKO, Hipgabi, RSPAD dan Inasgoc sebagai Panitia Penyelenggara Asian Games 2018.

Kegiatan Emergency In Sport Event Tim Kesehatan Asian Games Dan Asian Para Games dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi SDM Tim kesehatan dalam hal memberikan pelayanan kesehatan terutama kegawatdaruratan pada saat Asian Games dan Asian Para Games Tahun 2018, dengan tujuan mempercepat waktu tanggap (response time) pelayanan kesehatan dan menurunkan angka kematian serta kecacatan pada Atlit dan Official.
Atlit adalah asset berharga bagi suatu negara, oleh karena itu kesehatan mereka harus sangat diperhatikan. Sebab jika atlet tersebut terganggu kesehatannya sangat sulit untuk mencari atlit penggantinya, dan bukan lah hal mudah untuk mencari seorang atlit baru, apalagi atlit yang berprestasi, seperti atlit yang ikut dalam Asian Games ini. Oleh karena itu untuk menghindari kejadian kecatatan ataupun kematian akibat cidera olahraga, maka diperlukan tenaga kesehatan yang mempunyai kemampuan dan keahlian di bidang emergensi dan kedokteran olahraga.
SDM Tim Kesehatan yang akan dilatih dibidang  emergensi dan kedokteran olahraga adalah yang nantinya akan bertugas pada saat penyelenggaraan Asian Games dan Asian Para Games 2018, agar SDM yang bertugas tersebut memiliki kompetensi sesuai standar yang telah ditetapkan OCA (Olympic Council of Asia).  
Adapun rincian SDM tim kesehatan tersebut berasal dari 3 provinsi tempat penyelenggaraan Asian Games XVIII yaitu Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat dan Sumatera Selatan yang terdiri dari dokter dan perawat. SDM tim kesehatan dari RSUD, Puskesmas, PSC, AGD. 
Kita tidak menginginkan adanya kasus kematian, cedera ataupun cacat pada atlit yang sedang bertanding. Maka untuk itu diperlukan pelatihan khusus terkait emergensi in sport event untuk menguatkan kompetensi dari petugas kesehatan Asian Games dan Asian Para Games yang sesuai dengan standar Internasional dalam hal ini standar OCA dan nama negara Indonesia dapat dibanggakan dimata Internasional bahwa Tim Medis Indoensia telah memberikan yang terbaik dalam mendukung penyelenggaraan Asian Games XVIII Tahun 2018 ini. 

Upaya peningkatan kualitas SDM Kementerian Kesehatan berkerja sama dengan Organisasi Profesi yaitu PPNI, PERDAMSI dan PDSKO telah menyusun modul pelatihan emergensi in sport event dan RSPAD Gatot Subroto dalam memberikan pelatihan Rencana Kontijensi di bidang Kesehatan. Pelatihan ini baru pertama kali diadakan di Indonesia, dengan menggunakan modul dan trainer sesuai standar kompetensi yang ada.

Kementerian kesehatan bersama Inasgoc menyiapkan tenaga kesehatan yang akan ditugaskan dalam Asian Games 2018, terdiri dari dokter, perawat yang akan didistribusikan ke 4 provinsi yaitu Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten. Mereka direkrut dari RS, Dinas Kesehatan, Puskesmas, TNI AD, TNI AL,  TNI AU dan Polri.
Kegiatan pelatihan Asian Games dilaksanakan dengan memberikan teori dan praktik simulasi mengenai penanganan kegawatdaruratan pada saat event kepada tim-tim kesehatan yang akan bertugas selama event.

Materi untuk modul pelatihan disusun oleh Perdamsi (Perhimpunan Dokter Ahli Emergensi di Indonesia), PDSKO (Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga dan PPNI (Perhimpunan Perawat Nasional Indonesia). Sedangkan Materi Rencana Kontijensi disusun oleh Tim RSPAD Gatot Subroto.

Adapun konsep Pelatihan sebagai berikut :
1. Paparan dari masing-masing organisasi profesi yaitu Perdamsi,PDSKO, PPNI serta RSPD Gatot Subroto.

2. Selanjutnya belajar praktek yang dibagi menjadi 3 station yaitu STATION AED / Automated External Defibrilator oleh PERDAMSI, STATION Moving and Lifting oleh PPNI dan STATION Acute Sport Injury oleh PDSKO. Dalam 1 station dibagi lagi menjadi 3 - 5 kelompok kecil (Disesuaikan dengan jumlah perserta) dan masing - masing kelompok dipegang oleh 1 orang fasilitator. Setiap 1 jam sekali peserta berganti station.

3. Praktek selanjutnya adalah Simulasi di lapangan dengan pengenalan Alat kesehatan yang ada di dalam Ambulans Gawat Darurat yang akan digunakan di tempat event akan dilaksanakan, dibagi lagi menjadi 3 kelompok besar lalu dimasing-masing kelompok besar akan dibagi lagi menjadi 3 - 5 kelompok kecil (Disesuaikan dengan jumlah peserta) dan masing - masing kelompok kecil dipegang oleh 1 orang fasilitator. 
4. Yang terakhir adalah Simulasi TFG dengan fasilitator dari RSPAD Gatot Subroto dan PKK. Peserta dibagi menjadi 2 - 3 kelompok Venue Di TFG ini menggunakan metode Peta Venue dan peserta akan melakukan simulasi rencana kontijensi diatas Peta tersebut.

Cabang Olahraga pada Asian Games XVIII dan Asian Para Games Tahun 2018 ini akan dibagi menjadi 3 kategori sesuai tingkat resikonya sebagai berikut :

High Risk: resiko tinggi, dimana resiko cedera yang ada bisa menyebabkan fatalitas dan cukup sering terjadi kejadian cidera. Contoh: tinju, Atletik, Weightlifting.
Moderate Risk : resiko medium, dimana pertandingan olahraga tersebut memiliki resiko cukup berat dan dapat menyebabkan kematian bila tidak ditangani dengan cepat. Contoh: basketball, volleyball
Low Risk : resiko rendah, pertandingan olahraga yang dimaksud hamper tidak memiliki resiko fatalitas. Contoh: bridge, catur, panahan. 

 

NAMA RS RUJUKAN ASIAN GAMES DAN ASIAN PARA GAMES

                  

 

WORKSHOP TIM KESEHAAN  ASIAN GAMES DAN ASIAN PARA GAMES 2018

 

 

 

Lihat Selengkapnya

 

SIMULASI PRAKTEK AED - ASI - EVAKUASI

 

 

Lihat Selengkapnya

 

SIMULASI RENCANA KONTIJENSI
OLEH TIM RSPAD GATOT SUBROTO

 

 

Kunjungan dr Vita Hutapea sebagai Penanggungjawab Layanan Kesehatan Asian Games ke Kemayoran untuk melihat kesiapan tenaga Kesehatan dan fasilitas medical station di masing masing venue pertandingan di Kemayoran serta melihat jalur evakuasi.

 

Tim Kesehatan yang mengikuti Workshop Emergency In Sport Event di 3 Provinsi yang terdiri dari dokter umum dan perawat .

Lihat Selengkapnya

 

Dr Vita Hutapea,MARS Bersama dengan Tim Subdit Gawat Darurat Terpadu pada Workshop Emergency In Sport Event

Lihat Selengkapnya

Dr Vita Hutapea, MARS dan Tim Gadar Bersama dengan Ibu Menteri Kesehatan melakukan tinjauan ke venue pertandingan  di Stadion Jakabaring Palembang